Sunday, November 11, 2007

SEANDAINYA AKU....

Punya tubuh kecil apa enaknya, ya? Terus terang hampir semua orang menganggap tubuh kecil (baca:pendek) macam aku memiliki banyak kekurangan. Pertama, sudah jelas kurang tinggi. Mungkin juga justru membuat kurang percaya diri. Padahal bisa saja dengan tubuh kecil banyak yang dapat diperoleh. Dengar-dengar, karena aku tidak pernah bertemu langsung dengan beliau, orang paling pandai (waktu itu) di Indonesia juga tidak terlalu tinggi.

Jadi, yang penting tentu saja contain!!!

Tapi memang sih ada ruginya jadi kecil. Contohnya aku. Dengan tinggi hanya 139 cm/33 kg aku terlihat seperti anak-anak. Bahkan aku kalah tinggi dengan sepupuku yang masih SD. Yang kadang bikin jengkel, aku selalu dianggap masih anak kecil. Pernah suatu ketika aku pulang ke kampung. Di kendaraan umum aku bertemu dengan seorang anak kecil dan ibunya, akhirnya kami bercakap-cakap. Suatu kali sang anak berbisik pada ibunya memintanya bertanya padaku.

“Kok berani pulang sendiri?”

Waduh! Pengen benar aku tertawa (atau menangis ya?) aku sudah kuliah. Dan saat itu aku ‘hanya’ pulang dari kota tempat aku kuliah ke kampung yang hanya berjarak dua jam jika ditempuh dengan angkutan umum.

Kali lain, ketika aku mau berangkat ke kampus. Untuk ke kampus memang aku hanya jalan kaki karena tak terlalu jauh. Separoh perjalanan tampak di depanku cowok-cowok muda seusia es-em-pe atau es-em-a. Sampai didepan mereka, eh, cowok-cowok itu bersiul dan menyapa, “Cewek.”

Aku makin pusing, kalau saja mereka tahu aku lebih pantas jadi tante mereka. Hiks…hiks….

Kali lain pas di perpustakaan pusat kampusku. Seorang cewek di sampingku mengajakku ngobrol. Dan dia memanggilku, “dek”! Padahal waktu itu aku sudah lima tahun kelar kuliah.

Saat sekarang aku sudah kerja hal yang sama terjadi lagi. Aku dikira masih delapan belas tahun!!!

Jadi pengen nangis, kok gada yang tahu umurku yang sebenarnya seh?????

Seandainya aku bongsor....


Ayya, 4 december 2007 (L aku tepat 31 tahun 23 december besok lho!)