Tuesday, July 31, 2007

FRIEND

A Friend is some one who…
Listen and tries to understand
(even when you’re not making much sense!)

Laughs with you, not at you
(unless, of course, you do something really silly!)
…encourages your crazy dreams, make ordinary days seem extraordinary
(or, at least not so boring!),

Pick you Up when you’re feeling down.
And cares, and shows it in so many ways

Thanks for being that kinds of friend to me
Thanks for being wonderful you!

Monday, July 30, 2007

percakapan sunyi

ce cAk: seperempat abad penantiaan
ce cAk: kan kau lenyapkan dalam sekejap???
puteri negeri penyendiri: yg seperempat abad penantianku itu tak menemui ujung, cak
ce cAk: kenapa kau tak mau berkata jujur pada jiwamu...
ce cAk: apakah jiwa mu mampu bertahan ketika ku tantang keyakinanmu?
puteri negeri penyendiri: sekarang aku tak bisa menafikan semuanya
puteri negeri penyendiri: rasa seperempat abad itu harus kunafikan
ce cAk: kau boleh menafikan dalam lisanmu
ce cAk: tapi goresan-goresan hatimu akan memberontak...
ce cAk: ketika kau memasung keinginannya dengan kepalsuaan wajahmu
ce cAk: berkata tidak didalam hati yg mengiyaa
ce cAk: berkata rela dalam hati yg jealous
ce cAk: berkata tidak berasa didalam hati yg membara...
ce cAk: kau membodohi jiwamu

Friday, July 27, 2007

kALa, cerpen


Aku merencanakan bunuh diri. Setelah kupikir ribuan kali, ribuan hari keputusanku hanya satu: bunuh diri! Sebuah keputusan bodoh yang telah kupertimbangkan ribuan kali sebelum dia menjadi satu proposal resmi kepada pemilik nyawaku. Bagaimanapun aku telah menemukan luka sebesar lubang jarum dihatiku, semakin hari luka itu semakin dalam dan melebar dan puncaknya ketika sebuah kendaran membawaku mengaliri sungai deras berbatu, aku tercabik-cabik tak menentu, berdarah-darah tak kepalang warna sehingga aku memutuskan untuk itu, mengakhiri hidupku.

Saturday, July 14, 2007

Catatan Harian cecAk, cerpen


Aku meletakkan tubuh penatku di kursi goyang yang biasa dihuni nenek. Kali ini mungkin rejekiku karena tak kutemukan nenek disana. Rumah sedang sepi, Ibu dan Ayah pasti belum pulang siang-siang begini. Dinda apalagi, dia selalu pulang paling belakang diantara gadis-gadis ibu yang cuma dua. Mas Dipa biasa datang menjelang berita malam di televisi, Mbak Sari mungkin sudah tidur karena capai menolong kami seharian.

Aku menarik lepas lipatan kertas yang tersembul keluar dari majalah milik Dinda. Aku tersenyum, rasanya sih sebuah cerpen. Aku menatap kertas ditanganku separuh tak percaya, benar nih ada namaku disitu?

Satu: ultahku
Dear Cecak, tanggal 23 besok aku ultah. Pengennya sih dapat
tapi kadang-kadang aku berpikir untuk apa tepi dicapai jika tak mencapai tepipun tak ada orang lain yang merugi.

Aku tahu ini terdengar sangat putus asa. Sebenarnya aku hanya cape, hanya penat. Apakah penat berarti putus asa, Cak? Thanks. Cahaya

Dua : Menunggu ditimbang
Dear Cecak. Kamu tahu lagu Iwan Fals yang berjudul Menunggu Ditimbang Malah Muntah? Ada sairnya yang aku suka. Ini dia: Pelang-pelan sayang/ Kalau mulai bosan/ Jangan marah-marah/ Nanti cepat mati/ santai sajalah

Cak, apakah aku gila jika aku menunggu sesuatu yang aku sendiri tak tahu apa itu? Sebuah harapan yang aku sendiri tak tahu apa namanya? Seseorang yang aku sendiri tak pernah tahu bagaimana dia ada? Thanks. Aya.

berkejaran. Mereka bersuara dengan riang. Ck…ck…ck….
(kepada ce cAk).