Friday, February 01, 2008

PASANGAN BEDA AGAMA? YES OR NO?

Bagi sebagian besar orang, era kebebasan sangatlah menyenangkan karena mereka benar-benar dapat merefleksikan kebebasan mereka pada apapun. Apalagi ‘hanya’ pada kebebasan menentukan pasangan. Jika dulu isu yang terdengar berkisar pada perjodohan yang tak dapat dihindari oleh si anak, larangan orang tua karena si calon tidak memenuhi ukuran bibit, bobot dan bebet yang tepat mungkin sekarang isu itu sudah banyak bertambah.

Pada prosesnya, yang banyak terdengar sekarang adalah perbedaan keyakinan antar pasangan. Sebagai figur sosial, mungkin penyatuan cinta para artis bisa menjadi gambaran kasarnya. Penyatuan dua orang berbeda keyakinan pada zaman orang tua-ku mungkin diwakili oleh pasangan artis Lidya Kandow dan Jamal Mirdad.

Pada dekade kakak-kakakku ternyata semakin banyak pasangan berbeda keyakinan yang menyatukan cinta mereka. Dimulai dari Ira Wibowo (agamanya yang bener apa sih? Islam atau Protestan :D ?), Yuni Shara, sampai generasi di bawah mereka: Amara Lingua dan seterusnya.

Beda yang paling besar mungkin jika pada kasus pertama, para anak ‘hanya’ berhadapan dengan orang tua, pada kasus kedua para anak justru harus berhadapan dengan agama. Dengan agama?
Tentu saja! Karena dalam sebuah agama tentu ada aturan dari sesembahan, apalagi untuk sebuah pernikahan. Seperti, “yang sudah dipersatukan oleh Tuhan, tidak ada yang bisa memisahkan” artinya suami istri tidak boleh bercerai bagi pasangan Katholik. Bagaimana dengan pasangan muslim?

Perceraian memang bukan sesuatu yang diharamkan oleh Allah, tetapi juga bukan berarti sesuatu yang begitu saja boleh dilakukan dan begitu saja boleh diputuskan. Kembali pada pernikahan beda agama, apakah ada aturan khusus pada setiap agama?
Pada kala sebelumnya, manusia Indonesia dipersulit bahkan tidak diijinkan menikah antar agama tentu ada alasannya. Pada saat itu penyesuaian antar agama tidak dilaksanakan sejauh saat ini, yang ada ‘baru’ toleransi antar ummat beragama sendiri. Artinya toleransi itu terbatas dalam penghormatan jika masing-masing agama merayakan hari besar mereka, misalnya.

Dalam agama Islam sendiri, pernikahan antar agama memang diijinkan bagi sebagian lain dan dilarang bagi sebagian yang lain. Kok beda? Pernikahan beda keyakinan ‘memang’ masih diijinkan bagi lelaki muslim dan perempuan non muslim, dengan harapan sebagai pemimpin rumah tangga laki-laki muslim bisa dan mampu memperlakukan perempuan istrinya dengan baik, penuh penghormatan dan bertanggung jawab.Itupun hanya dengan perempuan-perempuan ahli kitab. tetapi dengan begitu, pernikahan tersebut adalah syah menurut agama Islam.

Sebaliknya perempuan muslim yang menikahi lelaki non muslim adalah berzina!
Kok bisa? Dalam Al Qur’an aturan itu diberikan Allah melalui surat ke 2 ayat 221 tentang larangan menikah beda agama. Jadi, tentu saja hukum akhirnya menjadi zina. Tetapi mari kita lihat lebih jauh, mengapa Allah tidak mengijinkan perempuan Islam menikahi laki-laki non muslim?

Pertama, perempuan istri ‘harus’ taat pada suami. Jika suatu ketika, misalnya, sang suami sedang merayakan hari ketuhanannya. Jika suami meminta, Istri tentu mau terlibat dalam persiapannya. Padahal itu berarti bukan sekedar penghormatan kepada suami dan pemeluk agama lain, tapi juga mendukung keyakinan lain. Padahal dalam Islam, surat ke-109 ayat 6, menyebutkan “bagimu agamamu dan bagiku agamaku.”
Artinya penghormatan itu hanya sebatas tidak mengganggu mereka melaksanakan agamanya, bukan ikut serta melaksanakan kepercayaannya. Termasuk didalamnya larangan mendukung sekecil apapun terhadap pelaksanaan keagamaan itu, contohnya ikut menyiapkan panggung atau memberi selamat.

Perempuan istri juga lebih rawan untuk berpindah agama mengikuti suami. Jika mereka sudah dikaruniai anak-anak yang lucu, misalnya, kemudian suatu hari suami memberi ultimatum ‘mengikuti agamanya atau bercerai dan terpisah dari anak-anak’.
So? Mungkin kita bisa lebih bijak memilih pasangan hidup yang (semoga) cukup sekali! (dari pada harus berzina seumur hidup?)

(Ayya, 29 Januari 2008)

1 comment:

SunDhe said...

singkat, padat n keren^^