Tuesday, November 07, 2006

KIRIMAN TERAKHIR

KIRIMAN TERAKHIR”

Kemarin aku terima sebuah wesel,
sedikit uang dan di kolom berita
kutemukan:
aku sudah mati.


Beberapa waktu lalu aku pernah melempar sajak ini
dalam sebuah “forum” kecil, hanya para mahasiswa sekolah
profesi tahun pertama
yang kebetulan
duduk-duduk bersama menunggu waktu pulang

dan interpretasi mereka sungguh menakjubkan
mulai dari
“dia” mengirim wesel kemudian bunuh diri
“dia” berwasiat mengirimkan wesel untuk “aku”
ketika akan meninggal dan sebagainya

ketika itu aku takjub karena tidak
mengira puisi yang aku buat asal jadi
(sebenarnya bukan sungguh-sungguh asal jadi karena
terus terang aku suka puisi itu, meski tidak ada sebuah mediapun
yang bersedia memuatnya!)
itu,
ternyata mendapat tanggapan yang sedemikian “heboh”
bahkan ruang tunggu mendadak ramai tak lagi sepi karena
mereka saling berebutan menjawab

ketika di univ, teman-teman kuliahku yang mengetahui
bagaimana sastra (Indonesia, khususnya) diajarkan di sekolah
berkata saat SMA, para pelajar itu hanya dikenalkan pada karya sastra
belum (baca: bukan) pada interpretasinya.

melihat pada pengalamanku, mengapa tidak diteruskan pada
interpretasi jika mereka (yang ‘baru’ lulus es-em-a) sedemikian
merasa tertarik menginterprtasi ketika kesempatan itu ada
Tentu saja masih dengan gaya mereka….

No comments: